dondang sayang

dondang sayang

Dondang Sayang - Wikipedia Dondang Sayang (secara harfiah 'lagu cinta') berasal dari Malaka sekitar abad ke-15, dipengaruhi oleh musik rakyat Portugis tradisional. Ini adalah bentuk hiburan tradisional Melayu di mana penyanyi Baba dan Nyonya bertukar Pantun Melayu ekstemporer (puisi), dengan gaya yang ringan dan kadang-kadang lucu. Dondang Sayang adalah seni tradisional Melayu yang masih dipraktikkan di Melaka oleh empat komunitas: Masyarakat Melayu, Baba Nyonya, Cheti dan Portugis Kristang. Lagu-lagu yang digunakan dalam Dondang Sayang adalah untuk membangkitkan perasaan cinta dan nasihat tentang berbagai topik. Dondang Sayang adalah nyanyian perantaraan yang dinyanyikan diiringi dengan alat musik tradisional Melayu asli dan modern. Dondang Sayang dipercaya berasal dari Melaka pada zaman Kesultanan Melayu Melaka pada abad ke-15. Seni ini juga populer di Indonesia, khususnya di pesisir timur Sumatra. Sebuah pertunjukan Dondang Sayang disajikan oleh briged seni Melaka. Pemusik Dondang Sayang biasanya terdiri dari empat hingga lima orang, termasuk biola, dua atau lebih rebana, satu gong/tetawak. Seni kata nyanyian Dondang Sayang terdiri dari bait-bait pantun yang dinyanyikan dalam irama masing-masing. Dondang Sayang juga diabadikan pada Daftar Warisan Budaya Takbenda Manusia UNESCO pada tahun 2018. Dalam budaya Melayu, Dondang Sayang terutama dikaitkan dengan komunitas Melayu dan Peranakan (Tionghoa Selat), di Singapura, dan Malaysia. Kata "dondang" atau "dendang" berasal dari bahasa Melayu yang artinya "menyanyi", sedangkan kata "sayang" meliputi berbagai makna, termasuk "cinta", "kerinduan" dan "kekecewaan". Satu bentuk penyanyian pantun yang paling rumit adalah Dondang Sayang. Dalam buku Like Tigers around a Piece of Meat, dianalisis melalui teks dari Singapura dan Malaka, bagaimana para penyair mencapai karya-karya yang penuh makna. Di beberapa restoran di Kuala Lumpur, termasuk di Dondang Sayang Coffee House dan Ming Palace Chinese Restaurant, tersedia menu dan pertunjukan yang mengambil nama dari seni tradisional Melayu ini.